SENI BUDAYA DAN TRADISI ISLAM NUSANTARA
Yang
dimaksud dengan seni budaya local yang bernapaskan islam adalah segala bentuk
kesenian yang berasal dari atau berkembang di daerah asli Indonesia yang
dipengaruhi oleh ajaran islam.
Berbagai budaya local yang bernafaskan islam antara lain :
1. Selawat nabi Muhammad SAW ciri khas :
– Penggunaan rebana/ terbang
– Adanya puji-pujian dalam bahasa arab
– Susunan nadanya bernafaskan islam
2. Music Gambus dan rebana
Ciri khas music ini adalah:
– Diringi dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat
music modern
– Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa
Indonesia, arab maupun daerah
3.
Tari Zapin
Tari zapin bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang
diperagakan oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja,
kopeah hitam dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan
pada saat acara upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam
4. Tari seudati
Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat
bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan,
dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya
5. Santriswaran
Santriswaran adalah grup music dengan alat terbang, kendang, dan kemanak.
Nadanya mengiktui nada gamelan. Syair-syairnya memuat ajaran-ajaran islam dan
budaya jawa yang disisipi dengan selawat nabi. Santriswaran dikembangkan oleh
seniman keraton Surakarta.
6. Tari menak
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWLgBVkNotgp3mDV52b2RwnoUzz2hlN24f1QfjMisKTzXmxqJE52M68Nr7Z9bP92g_F2Rn4jdTxJyBfKq17IrCUtsin6o5X9afkHizMxNREjpYMM7Lo76ELNOBgo8w54wYwW2fiiYrjX7o/s320/wayang-golek-1-650x381.jpg)
Diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX raja jogyakarta, tari menak mirip
wayang orang tetapi tari menak diambil dari serat menak. Cerita menak adalah
berbahasa jawa / sunda yang disadur dari parsi
7. Wayang Golek
8. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup
orang jawa. Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan
baik jawa maupun arab yang dibaca berulang-ulang.
9. Muludan
Adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad Saw yang umumnya diisi dengan berbagai
acara dan nama tersendiri missal di keraton Yogyakarta, Surakarta, Cirebon
menyelenggarakan sekaten dan grebek mulud yang diisi dengan mengarak sedekah
raja berupa makanan dari kediaman raja ke masjid Agung lalu diberikan kepada
rakyat.
10.
Megengan
Adalah upacara menyambut datangnya bulan suci ramadhan, kegiatan utamanya yaitu
dengan manabuh bedug sebagai tanda jatuhnya tanggal 1 ramadhan
11. Selikuran
Dilakukan dikeraton Surakarta dan Yogyakarta setiap tanggal 21 Ramadhan yang
bertujuan untuk menyambut malam lailatul qodar
12. Debus
Debus adalah kesenian asli masyarakat Banten, muncul pertama kali pada abad
ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasannudin (1532-1570). Pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) debus difokuskan untuk
membangkitkan semangat pejuang dalam melawan Belanda.
Kesenian ini merupakan bentuk kombinasi dari seni tari, seni suara, seni
kebatinan yang bernuansa megis. Pertunjukkan ini dimulai dengan pembukaan
(membaca) salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Zikir selama 10 menit yang diiringi
musik.
Bersamaan dengan “beluk” (nyanyian zikir dengan suara keras) atraksi kekebalan
tubuh sesuai permintaan penontonnya. Misalnya menusuk perut, mengisi anggota
badan dengan golok dan sejenisnya.
14. Wayang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSd7QXFgI9_a5C1dsJKgR5cUM-YdAu6f8cFL7LwBqmdEgs9GHv_gBG71vJpLRoHYhF0LPtxW9y4ifBiLymBbUH3s6S_BLG0KfFi1hGC3lRL0yH1zR6LXuyKf8KAk3CNV2sRxtHeUZqK5U_/s1600/download+%25281%2529.jpg)
Wayang merupakan kesenial tradisional yang sangat dikenal. Juga merupakan media
dakwah di Jawa yang dilakukan oleh Walisongo.
Wayang menurut bahasa berasal dari kata wewayangan artinya bayangan orang atau
benda. Dikatakan demikian karena yang melihat pertunjukkan hanya dapat melihat
bayangan wayang yang dimainkan oleh dalang. Wayang menurut istilah artinya
suatu bentuk kesenian tradisional asli yang berbentuk replika dari tokoh-tokoh
yang ada dalam dunia pewayangan.
Jenis wayang bermacam-macam, yaitu: wayang purwo, wayang gedog, wayang krucil,
wayang menak, wayang beber, wayang golek, wayang kulit.
Wayang kulit dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk mengimbangi seni wayang yang ada
saat itu. Dibuat demikian agar tidak menyerupai wujud manusia. Hal itu dibuat
karena pada masa itu menggambar, melukis manusia bisa menimbulkan syirik. Asal
mula cerita wayang berasal dari lakon Mahabarata yang ada pada zaman kerajaan
Hidu-Budha.
Selain wayang diartikan sebagai bayangan, juga diartikan sebagai bayangan
angan-angan. Karena itu segala bentuk karakter tokohnya ada kaitannya dengan
manusia. Misalnya tokoh Pandawa Lima yang selalu menunduk sebagai lambang
tawaduk. Dasamuka dan Kumbakarna yang bermulut besar merupakan lambang orang
yang jahat, sombong dan rakus.
Pagelaran wayang dipimpin oleh seorang dalang. Secara bahasa dalang berasal
dari kata ”dalla” artinya menunjukkan. Fungsi dalang adalah menunjukkan jalan
kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Kudus, Sunan Kalijaga.
Dalam setiap lakon pementasan selalu berpinsip abadi, bahwa yang benar pasti
menang dan yang salah pasti kalah. Itulah arti dakwah para walisongo yang
dipetik dari QS al Isra (17): 81.
Salah satu sarana wayang adalah ”kelir” menurut bahasa berasal dari kata hadir.
Yang kemudian dianalogikan tempat kehadiran wayang. Menurut istilah kelir
adalah tempat bermain para wayang untuk melakonkan unsur kebaikan dan
kejahatan.
Belencong (alat penerang) adalah lampu penerang yang dipasang diatas kepala
sang dalang. Belencong diartikan sebagai matahari yang menyinari jagad
pewayangan, penjelas hakikat hidup makhluk wayang yang meliputi manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Dengan matahari manusia dapat meniti jalan kebenaran
dengan membersihkan jiwa.
Bunyi-bunyian gamelan, neng, ning, nung diartikan: neng kana, ning kene, nung
kono (di sana, di sini, di situ). Kemudian kempul yang beruasa pul ... pul ...
pul ... dan kedang berbunyi ndang ... ndang ... tak ndang. Lalu diakhiri dengan
genjur yang berbunyi ghur ...
Bila dibunyikan bersama maka mempunyai arti: yang nang kana, ya neng kene, yang
nung kono, ayo podo kumpul, ndang, ndang kabeh wae pada njegur. (ya di sana, ya
disini, ya di situ, ayo semuanya cepat datang lalu terjun masuk Islam).
Disinilah fungsi gamelan yang mempunyai arti penting dalam mengajak masyarakat
untuk memasuki ajaran agama Islam.
15. Tari Saman
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtHARZkUOWy7n_32kiohRZbmUUOQpoMOQKxSEXQDUEhs6h7LwG5Yi_5xMl0ttiVK5GbrfEnHBCWRaVR3YAVG-qfr2tpLctd-ZH4MoMGVz__y21TScSA3xZDmWC7kPXK4nQ_kVItRGZ4rWH/s1600/images.jpg)
Berasal dari Aceh, dari dataran tinggi Gayo. Dahulunya tari saman disampaikan
untuk merayakan peristiwa penting dalam adat Aceh, juga pada perayaan hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kata saman berasal dari salah satu nama ulama
besar Aceh yaitu Syekh Saman.
Tari saman tidak diiringi musik, menggunakan suara dari para penari dan tepuk
tangan. Tarian ini dipandu yang lazim disebut Syekh. Biasanya terdiri dari
delapan penari dan dua pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
16. Hadrah
Musih ini berkembang di kalangan pesantren. Hadrah adalah suatu bentuk seni
suara yang bernafaskan Islam dengan diiringi instrumen musik rebana dan
disertai tarian dari para penabuh rebana. Ciri khasnya penggunaan rebana
(perkusi dari kulit binatang) sebagai alat musik. Lagu yang dinyanyikan brupa
puji-pujian kepada Allah dan Rasul, juga nasihat agama.
Rebana adalah sejenis alat kesenian tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat
dalam bentuk lingkaran dan di tengah-tenganya dilobangi, kemudian di tempat
yang dilobangi itu ditempati kulit binatang (biasanya kulit kambing) yang telah
dibersihkan bulu-bulunya.
17. Kasidah
Yaitu suatu jenis seni suara yang bernafaskan Islam. Syair lagunya mengandung
dakwah Islamiyah dan nasihat yang baik. Fungsi rebana pertama kali sebagai
instrumen dalam nyanyian lagu-lagu keagamaan berupa pujian kepada Allah SWT dan
rasulNya. Rebana berasal dari kata rabbana yang artinya wahai Tuhan kami.
(suatu do’a dan pujian terhadap Tuhan). Ketika rasul hijrah ke Madinah belai
disambut dengan rebana di pinggir jalan oleh masyarakat Madinah.
Fungsi utama kasidah adalah sebagai media dakwah Islam dan sebagai hiburan
dalam acara peringatan hari besar Islam. Karena pesatnya perkembangan kasidah
antara lain karena ditopang oleh adanya kesepakatan pandangan ulama (termasuk
pakar hukum Islam) bahwa menurut hukum Islam seni rebana dan kasidah itu boleh
(mubah).
18. Suluk
Menurut bahasa suluk artinya jalan atau cara. Menurut istilah suluk artinya
jalan yang mengacu pada hidup dengan cara sufi atau mengikuti aturan sufi.
Suluk disebut juga sebagai ajaran spiritual Islam Jawa yang ditulis dalam
bentuk puisi. Suluk berupa puisi pertama kali diciptakan oleh kaum priyayi
terpelajar. Berisi filfasat atau ajaran mengenai kebijaksanaan hidup.
Awal mulanya sulu merupakan aliran pemikiran dan prinsip hidup yang berkembang
di istana (khusus disukai priyayi saja) Hindu Budha. Setelah Islam datang
menyebar di Jawa dan sudah diberi nilai keislaman.
Suluk tidak hanya dikenal di Jawa saja, di Sumatera suluk yang ditulis oleh
Hamzah Fansuri (berjudul Syair si burung Pingai) dan Syamsuddin. Kalau di Jawa
suluk ditulis oleh Sunan Bonang.
19. Kesustraan Islami
Kesusastraan Islami (budaya melayu kalsik) terdapat di sebagian wilayah pesisir
Sumatra dan Semenanjung Melayu (daerah Aceh). Hal ini karena didukung
sepenuhnya oleh keberadaan kerajaan di Aceh. Bentuk sastra yang berkembang
adalah hikayat, pantun, syair yang menekankan pesoalan keagamaan.
Tokoh terkenal (abad 17) adalah Hamzah Fansuri, Syamsyddin, Abdurrauf. Mereka
menulis ilmu tasawuf Islam dalam bentuk sastro prosa. Ditulis dalam bahasa Arab
Melayu. Karya beliau terpengaruh karya sastra Persia, yang menjadi bahan
saduran mengenai cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman, 1001 malam. Karya
sadurannya adalah Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Ghulam,
Hikayat Bakhtiar.
Kalau di Jawa terpengaruh oleh Hidu-Budha dengan cerita yang bernafaskan Islam.
Seperti Hikayat Pendawa Lima yang merupakan gubahan dari Serat Mahabarata dan
Hikayat Sri Rama yang merupakan gabungan dari serta Ramayana. Sehingga cerita
tersebut mengandung nilai Islam.
Apresiasi
terhadap seni Budaya
Seni budaya local yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah
dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya
masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya
beralih ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu
hindu budha.
Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam,
sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak
mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran.